PRINSIP-PRINSIP DESAIN PEMBELAJARAN
A.
Pengertian
Desain Pembelajaran
Desain
pembelajaran adalah proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan teknik
untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk
efektivitas pencapaian tujuan. Desain pembelajaran adalah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima
yang akan digunakan dalam penyelesaian.Defenisi lain, desain pembelajaran
adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana
seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan
tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.
Desain
pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pendekatan yang terorganisasi untuk
memproduksi dan mengembangkan bahan ajar, tetapi juga merupakan sebuah proses
genetic yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah pembelajaran dan
kinerja manusia serta menetukan solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut. Desain
pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik, berorientasi pada tujuan,
terfokus pada pengembangan dan peningkatan kinerja, hasil belajar harus bias
di ukur dengan cara yang valid dan terpercaya. Selain itu desain pembelajaran
harus mengandung hal-hal yang empiris, berulang, dapat dikoreksi sendiri dan
merupakan usaha yang dilakukan secara bersama
B.
Tujuan
Desain Pembelajaran
Tujuan
sebuah desain pembelajaran adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam
memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan
demikian, suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu
persoalan yang dihadapi. Menurut Morisson, Ross & Kemp (2007) terdapat
empat komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran. Keempat hal
tersebut mewakili pertanyaan pertanyaan berikut:
·
Untuk
siapa program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik siswa atau peserta
ajar)
·
Anda
ingin siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan)
·
Isi
pembelajaran seperti apa yang paling baik untuk dipelajari? (strategi
pembelajaran)
·
Bagaimanakah
cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur evaluasi)
C.
Prinsip
Desain Pembelajaran
Prinsip-prinsip
yang akan digunakan dalam kegiatan desain pembelajaran pada dasarnya merupakan
kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum pembelajaran.
Desain pembelajaran dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang
dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip
baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu unit diklat sangat
mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum
pembelajaran yang digunakan di unit diklat lainnya, sehingga akan ditemukan
banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu desain pembelajaran.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum atau desain pembelajaran yang dibagi ke dalam dua
kelompok:
· Prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
praktis, dan efektivitas;
· Prinsip - prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan
kegiatan penilaian.
Asep
Herry Hernawan dkk (2002) menjabarkan secara lebih lanjut kelima prinsip umum
dalam pengembangan instruksional seperti tersebut di atas sebagai berikut.
1. Prinsip
relevansi: secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).
Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi
dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis),
tuntutan dan potensi peserta diklat (relevansi psikologis) serta tuntutan dan
kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip
fleksibilitas: dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan
waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta diklat.
3. Prinsip
kontinuitas: yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas,
antarjenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis
pekerjaan.
4. Prinsip
efisiensi: yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal,
cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas: yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Prinsip-Prinsip
Khusus dalam Desain pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan: ketentuan/kebijakan pemerintah; survey
persepsi user; survey pandangan para ahli atau nara sumber; pengalaman
badan pemerintah yang lain atau dari negara lain; penelitian sebelumnya
2. Prinsip
berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan: penjabaran tujuan ke dalam bentuk
pengalaman belajar yang diharapkan; isi meliputi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan disusun berdasarkan urutan logis dan sistematis
3. Prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar: keselarasan pemilihan
metode; memperhatikan perbedaan individual ; pencapaian aspek kognitif,
afektif, dan skills.
4. Prinsip
berkenaan dengan pemilihan media: ketersediaan alat yang sesuai dengan situasi;
pengorganisasian alat dan bahan; pengintegrasian ke dalam proses
5. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian: kesesuaian dengan isi dan tingkat perkembangan peserta diklat; waktu; administrasi penilaian;
Permasalahan:
Bagaimana cara
mendesain suatu proses pembelajaran yang baik? Untuk situasi saat ini, yaitu
mengahadapi pembelajaran abad 21, desain pembelajaran seperti apa yang
dibutuhkan agar tercapainya pembelajaran yang diinginkan
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut, yakni cara untuk mendesain pembelajaran dengan baik. Untuk mendesain pembelajaran dengan baik itu sendiri diperlukan beberapa langkah, yakni terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi tujuan umum dari pembelajaran, kemudian kita harus melakukan analisis pembelajaran, mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik peserta didik, merumuskan tujuan, mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, selain itu kita juga perlu merevisi bahan pembelajaran, mendesain dan melaksanakan juga evaluasi sumatif.
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya, mengenai langkah-langkah dalam mendesain pembelajaran tersebut apakah ada langkah langkah yang menjadi pusat atau langkah yang benar-benar harus diperhatikan lebih teliti dalam mendesain pembelajaran ?
HapusSaya ingin menanggapi dari pertanyaan nurul terkait yang harus diperhatikan, menuurt saya setiap langkah itu harus diperhatikan baik dari tujuan hingga tahap evaluasinya. Manakah yang menjadi titik pusat? yaitu dimulai dari tujuan, untuk siapa desain ini? apa tujuan yang ingin dicapai? dan sebagainya
Hapussaya akan menjawab pertanyaan dari saudari nurul, cara mendesain pembelajaran supaya mendapatkan yang kita inginkan yaitu : (1) Mengubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada pendidik menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik ditempatkan sebagai subjek pembelajaran yang secara aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Peserta didik tidak lagi dituntut untuk mendengar dan menghafal, tetapi peserta didik dituntut untuk mengonstruksi pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berpikirnya. Peserta didik juga perlu diajak berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat. (2) Peserta didik harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, peserta didik perlu didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-temannya. (3) Materi pembelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pendidik membantu peserta didik agar dapat menemukan nilai dan makna dari hal-hal yang sedang dipelajari dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. (4) Dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab, sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi peserta didik untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya.
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya. Dari beberapa langkah yang telah saudari mellycha jelaskan apakah ada tahapan yang menjadi pusat atau yang harus lebih diperhatikan dalam mendesain pembelajaran ?
HapusMenurut saya untuk mendesain pembelajaran dengan baik itu sendiri diperlukan beberapa langkah, yakni terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi tujuan umum dari pembelajaran, kemudian kita harus melakukan analisis pembelajaran, mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik peserta didik, merumuskan tujuan, mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, selain itu kita juga perlu merevisi bahan pembelajaran, mendesain dan melaksanakan juga evaluasi sumatif.
BalasHapusMenurut saya desain pembelajaran abad 21 tentu saja harus mengacu pada keterampilan 4C yaitu critical thinking, creative thinking, collaboration skill, dan communication skill. Dalam proses perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, 4C dapat digunakan dan dipetakan dalam perencanaan pembelajaran.
BalasHapusmenurut saya desain pembelajaran yang dibutuhkan untuk abad 21 adalah desain pelajaran yang dapat memunculkan keterampilan 4C dalam proses bpembelajaran. adapun model desain pembelajaran yang dapat memunculkan keterampilan 4C salah satunya adalah model desain pembelajaran ASIE. yang mana Model tersebut memiliki dasar yang kuat dan mendasari prinsip belajar mengajar
BalasHapus